Pasang Poster Dan Siapkan Timbangan, Daker Madinah Perketat Barang Bawaan Jamaah
Madinah (Pinmas) —- Untuk memperlancar pemulangan jamaah
haji Indonesia gelombang II yang dijadwalkan mulai 3 November, terutama
setelah sampai di otoritas Bandara Jeddah yang sangat ketat melakukan
pemeriksaan barang bawaan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah
Kerja (PPIH Daker) Madinah , Senin (28/10)
melakukan pemasangan poster di hotel tempat jamaah menginap. Poster
tersebut berisi peringatan agar jamaah tak memasukkan air Zamzam ke
dalam koper maupun membawa barang hingga lebih dari 32 Kg sesuai batasan
yang ditentukan pihak maskapai.
“Kami tak ingin seperti yang terjadi saat pemulangan awal jamaah haji gelombang I beberapa waktu lalu, nyaris semua koper dibongkar kembali di Bandara Jeddah, sehingga menghambat pemulangan ke Tanah Air,” ujar Kepala Seksi Pengamanan PPIH Daker Madinah, Maskat.
Seperti diketahui, pada saat pemulangan jamaah haji gelombang I, sebagian besar koper jamaah haji Kloter 1 Debarkasi Solo harus dibongkar kembali. Karena, di dalam koper mereka tersimpan air Zamzam yang sudah dikemas dalam botol. Jumlah air Zamzam yang disita mencapai ribuan liter dan jika ditimbang hampir mencapai 2 ton.
Mengantisipasi supaya kejadian tersebut tak terulang, jauh-jauh hari Daker Madinah sudah meminta jamaah agar patuh dan disiplin, termasuk dalam hal barang bawaan yang akan dibawa pulang. “Air Zamzam sudah disediakan pihak maskapai dan masing-masing jamaah haji akan mendapatkannya,” ujar Maskat saat memberikan penjelasan kepada para jamaah haji.
Selain dalam bentuk poster, pihaknya juga berencana mendatangi kamar-kamar para jamaah untuk melakukan penimbangan barang-barang yang akan dibawa pulang. Kalau dari hasil penimbangan tersebut ada yang melebihi ketentuan, saat itu pula koper harus dibongkar dan barang-barang yang tidak perlu di dalam koper agar ditinggal.
“Kadang jamaah sering mengisi kopernya dengan benda-benda yang sebenarnya sudah tidak perlu, misalnya piring, alat pemanas air, gelas dan sejenisnya, sehingga menambah beban. Padahal, bawaan mereka dalam bentuk oleh-oleh juga sudah banyak,” kata Maskat.
Sejumlah jamaah haji mengaku cukup paham dengan peringatan tersebut. Namun, ada pula yang tetap bertahan bisa membawa pulang air Zamzam sesuai keinginan. Alasannya, warga di kampung tahunya oleh-oleh haji itu air Zamzam dan kurma. “Kalau yang lain bisa beli di Indonesia, tapi air Zamzam harus yang dari Makkah,” ujar beberapa jamaah dari Kloter 8 Palembang yang menginap d Hotel Albadi’ Ilyas Madinah.
Umumnya mereka yang kini berada di Madinah memang sudah membawa sedikitnya 20 liter air Zamzam yang dikemas dalam galon sepuluh literan. Harapannya, air tersebut bisa dibawa pulang ke Tanah Air. “Daripada nanti di Jeddah disuruh ditinggal, lebih baik dihabiskan di Madinah saja, ya bapak-bapak dan ibu-ibu,” kata para petugas haji yang turut memasang poster tersebut. (sobirin/kr/mkd)
“Kami tak ingin seperti yang terjadi saat pemulangan awal jamaah haji gelombang I beberapa waktu lalu, nyaris semua koper dibongkar kembali di Bandara Jeddah, sehingga menghambat pemulangan ke Tanah Air,” ujar Kepala Seksi Pengamanan PPIH Daker Madinah, Maskat.
Seperti diketahui, pada saat pemulangan jamaah haji gelombang I, sebagian besar koper jamaah haji Kloter 1 Debarkasi Solo harus dibongkar kembali. Karena, di dalam koper mereka tersimpan air Zamzam yang sudah dikemas dalam botol. Jumlah air Zamzam yang disita mencapai ribuan liter dan jika ditimbang hampir mencapai 2 ton.
Mengantisipasi supaya kejadian tersebut tak terulang, jauh-jauh hari Daker Madinah sudah meminta jamaah agar patuh dan disiplin, termasuk dalam hal barang bawaan yang akan dibawa pulang. “Air Zamzam sudah disediakan pihak maskapai dan masing-masing jamaah haji akan mendapatkannya,” ujar Maskat saat memberikan penjelasan kepada para jamaah haji.
Selain dalam bentuk poster, pihaknya juga berencana mendatangi kamar-kamar para jamaah untuk melakukan penimbangan barang-barang yang akan dibawa pulang. Kalau dari hasil penimbangan tersebut ada yang melebihi ketentuan, saat itu pula koper harus dibongkar dan barang-barang yang tidak perlu di dalam koper agar ditinggal.
“Kadang jamaah sering mengisi kopernya dengan benda-benda yang sebenarnya sudah tidak perlu, misalnya piring, alat pemanas air, gelas dan sejenisnya, sehingga menambah beban. Padahal, bawaan mereka dalam bentuk oleh-oleh juga sudah banyak,” kata Maskat.
Sejumlah jamaah haji mengaku cukup paham dengan peringatan tersebut. Namun, ada pula yang tetap bertahan bisa membawa pulang air Zamzam sesuai keinginan. Alasannya, warga di kampung tahunya oleh-oleh haji itu air Zamzam dan kurma. “Kalau yang lain bisa beli di Indonesia, tapi air Zamzam harus yang dari Makkah,” ujar beberapa jamaah dari Kloter 8 Palembang yang menginap d Hotel Albadi’ Ilyas Madinah.
Umumnya mereka yang kini berada di Madinah memang sudah membawa sedikitnya 20 liter air Zamzam yang dikemas dalam galon sepuluh literan. Harapannya, air tersebut bisa dibawa pulang ke Tanah Air. “Daripada nanti di Jeddah disuruh ditinggal, lebih baik dihabiskan di Madinah saja, ya bapak-bapak dan ibu-ibu,” kata para petugas haji yang turut memasang poster tersebut. (sobirin/kr/mkd)
0 komentar: