Alasan Garuda Hanya Beri Jatah 5 Liter Air Zamzam ke Jamaah Haji
Liputan6.com, Jeddah : Vice President Haji, VVIP and Charter Garuda Indonesia Hady Syahrean mengaku tak bisa berbuat banyak soal jatah air zamzam untuk jamaah haji Indonesia. Sebab kebijakan otoritas Bandara King Abdu Aziz Jeddah tidak memperbolehkan Garuda memanfaatkan penerbangan balik--usai mengangkut jamaah haji pada proses pemberangkatan--untuk mengangkut air zamzam.
Sebelumnya, jamaah haji Indonesia yang menumpang pesawat garuda mengeluh karena hanya mendapat air zamzam sebanyak 5 liter. Sementara jamaah haji yang menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines mendapat jatah 10 liter."Andai kita juga diberi izin untuk mengangkut zamzam memanfaatkan empty flight, saya kira 20 liter pun bisa kita kasih jamaah," ucap Hady Syahrean saat pertemuan informal di sebuah restoran Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/10/2013).
Karena terjadi perbedaan ini, Kementerian Luar Negeri akan mengambil kebijakan untuk menyamaratakan jatah air zamzam. Menurut Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, untuk musim haji tahun depan, pemerintah akan meminta persamaan perlakuan dari otoritas Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah.
Anggito sekaligus bermaksud mempertimbangkan pengurangan berat bagasi, dengan mengompensasikannya air zamzam. "Tapi itu masih akan kita kaji. Jangan-jangan tidak semua jamaah mau dipotong bagasinya karena dikompensasi dengan air zamzam," pungkas Anggito. (Eks)
Sebelumnya, jamaah haji Indonesia yang menumpang pesawat garuda mengeluh karena hanya mendapat air zamzam sebanyak 5 liter. Sementara jamaah haji yang menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines mendapat jatah 10 liter."Andai kita juga diberi izin untuk mengangkut zamzam memanfaatkan empty flight, saya kira 20 liter pun bisa kita kasih jamaah," ucap Hady Syahrean saat pertemuan informal di sebuah restoran Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/10/2013).
Karena terjadi perbedaan ini, Kementerian Luar Negeri akan mengambil kebijakan untuk menyamaratakan jatah air zamzam. Menurut Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, untuk musim haji tahun depan, pemerintah akan meminta persamaan perlakuan dari otoritas Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah.
Anggito sekaligus bermaksud mempertimbangkan pengurangan berat bagasi, dengan mengompensasikannya air zamzam. "Tapi itu masih akan kita kaji. Jangan-jangan tidak semua jamaah mau dipotong bagasinya karena dikompensasi dengan air zamzam," pungkas Anggito. (Eks)
0 komentar: